Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif NU Kencong tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan formal yang mencerdaskan intelektual siswa. Sesuai dengan namanya, madrasah ini juga merupakan pusat kaderisasi dan penanaman ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) An-Nahdliyah.
Di sinilah peran vital itu terbagi menjadi dua pilar utama organisasi kesiswaan: OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) dan PK (Pengurus Komisariat) IPNU-IPPNU.
Jika OSIM adalah “pemerintahan” internal madrasah yang mengurus program umum kesiswaan, maka PK IPNU-IPPNU adalah “jembatan” yang menghubungkan siswa (pelajar) dengan jam’iyah (organisasi) Nahdlatul Ulama yang lebih besar.
Artikel ini akan mengupas fungsi, tujuan, dan model kolaborasi unik dari PK IPNU-IPPNU MA Ma’arif NU Kencong.
Apa itu Pengurus Komisariat (PK)?
Pengurus Komisariat adalah sebutan untuk kepengurusan IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) yang berbasis di lembaga pendidikan, seperti sekolah, madrasah, atau pondok pesantren.
PK IPNU-IPPNU di MA Ma’arif NU Kencong adalah badan otonom (Banom) NU yang resmi, bertugas melaksanakan program-program kaderisasi dan ke-NU-an langsung di tingkat pelajar.
Fungsi Strategis PK IPNU-IPPNU
Fungsi utama PK IPNU-IPPNU sedikit berbeda dari OSIM, karena fokusnya lebih tajam pada ideologi dan kaderisasi.
- Fungsi Kaderisasi (Pembentukan Karakter): Ini adalah fungsi inti. PK bertugas melaksanakan jenjang kaderisasi formal pertama, yaitu MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota). Tujuannya adalah mengenalkan siswa pada NU, ideologi Aswaja, dan secara resmi melantik mereka menjadi anggota IPNU-IPPNU.
- Fungsi Ideologis (Benteng Pertahanan): PK menjadi garda terdepan dalam membentengi siswa MA Ma’arif NU Kencong dari paham-paham radikal, liberal, atau ekstrem yang bertentangan dengan nilai-nilai tawassuth (moderat) dan tasamuh (toleran) yang diajarkan NU.
- Fungsi Connecting (Penghubung): PK adalah penghubung resmi antara siswa di madrasah dengan struktur NU di atasnya (PAC, PC, hingga Pusat). Siswa tidak lagi merasa “sendiri” di sekolah, tetapi menjadi bagian dari keluarga besar pelajar NU se-Indonesia.
- Fungsi Pengabdian (Pelayanan Masyarakat): PK melatih anggotanya untuk peka terhadap masalah sosial dan mengamalkalkan ilmunya. Ini adalah laboratorium untuk belajar berorganisasi dan mengabdi di masyarakat.
Tujuan Didirikannya PK di Madrasah
Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, tujuan keberadaan PK IPNU-IPPNU di MA Ma’arif NU Kencong adalah:
- Mencetak kader-kader pelajar NU yang militan, memiliki komitmen kuat terhadap ajaran Aswaja An-Nahdliyah, dan siap melanjutkan estafet perjuangan ulama.
- Menjadi wadah pengembangan minat dan bakat siswa dalam bingkai keagamaan dan ke-NU-an (misalnya: pengembangan tim hadrah, public speaking ala NU, jurnalistik Aswaja).
- Menyiapkan anggota untuk jenjang kepengurusan selanjutnya, baik di PAC (Pengurus Anak Cabang) IPNU-IPPNU Kencong, maupun di Banom NU lain (seperti Ansor, Fatayat, PMII) di kemudian hari.
- Secara aktif mendukung dan menyukseskan visi-misi madrasah dalam bidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan.
Pola Kolaborasi Unik: Kunci Sukses PK MA Ma’arif NU Kencong
Kekuatan PK IPNU-IPPNU MA Ma’arif NU Kencong terletak pada kemampuannya membangun jaringan dan kolaborasi yang solid. Ada tiga level kolaborasi utama yang dijalankannya:
1. Kolaborasi dengan OSIM (Internal Madrasah)
PK dan OSIM adalah mitra strategis, bukan pesaing. Keduanya memiliki “wilayah” yang berbeda namun saling melengkapi.
- Pembagian Peran: OSIM berfokus pada program yang bersifat umum dan internal untuk seluruh siswa (seperti Porseni, Class Meeting, pengelolaan ekstrakurikuler umum). Sementara PK IPNU-IPPNU berfokus pada program kaderisasi, ideologi, dan kegiatan yang berjejaring dengan struktur NU di luar.
- Sinergi Program: Keduanya sering berkolaborasi. Contoh:
- PHBI (Peringatan Hari Besar Islam): OSIM bisa menjadi panitia pelaksana utama, sementara PK IPNU-IPPNU mengisi bagian kajian Ke-NU-an atau mengundang penceramah dari jaringan PAC/PC.
- Bakti Sosial: OSIM mengkoordinir pengumpulan dana internal siswa, sementara PK IPNU-IPPNU menghubungkan dengan jaringan LazisNU atau masyarakat desa binaan PAC.
2. Kolaborasi dengan PAC IPNU-IPPNU Kencong (Struktur Lokal)
PK di madrasah secara struktural berada di bawah koordinasi PAC (Pengurus Anak Cabang) tingkat kecamatan.
- Pembinaan & Mentoring: PAC Kencong bertindak sebagai “kakak” atau pembina yang memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada adik-adiknya di PK MA Ma’arif NU Kencong.
- Legitimasi Kaderisasi: PAC-lah yang biasanya memberikan legalitas atau sertifikasi untuk kegiatan kaderisasi formal seperti MAKESTA yang diadakan oleh PK.
- Jaringan Antar-Komisariat: PAC menjadi penghubung antara PK MA Ma’arif NU Kencong dengan PK-PK lain (dari sekolah/madrasah lain) di seluruh wilayah Kencong. Ini memperluas pergaulan dan ukhuwah (persaudaraan) antar pelajar NU.
3. Kolaborasi dengan PC IPNU-IPPNU Cabang Kencong (Struktur Regional)
Kolaborasi dengan Pengurus Cabang (PC) membawa PK MA Ma’arif NU Kencong ke level yang lebih luas.
- Arahan Kebijakan: PC (Pimpinan Cabang) memberikan arahan kebijakan organisasi yang lebih makro dan program-program unggulan tingkat cabang (kabupaten/regional) yang harus didukung oleh PK.
- Jenjang Kaderisasi Lanjutan: Jika siswa di PK ingin naik ke jenjang kaderisasi yang lebih tinggi (seperti LAKMUD/Latihan Kader Muda), mereka akan difasilitasi atau direkomendasikan untuk mengikuti program yang diadakan oleh PC.
- Representasi & Event Besar: PC menjadi pintu bagi siswa-siswa berprestasi di PK untuk berpartisipasi dalam event-event besar di tingkat Wilayah (Provinsi) atau bahkan Pusat (Nasional).
Keberadaan PK IPNU-IPPNU di MA Ma’arif NU Kencong adalah sebuah keistimewaan. Organisasi ini memastikan bahwa lulusan madrasah tidak hanya membawa pulang ijazah formal, tetapi juga membawa identitas yang jelas sebagai Kader NU yang terdidik, terorganisir, dan siap berkontribusi, baik untuk madrasah, Jam’iyah Nahdlatul Ulama, maupun untuk bangsa dan negara.