Pendidikan di madrasah kini tidak lagi hanya fokus pada transfer ilmu pengetahuan dan ritual keagamaan semata, tetapi juga pada pembentukan karakter utuh. MA Ma’arif NU Kencong, Jember, menyambut implementasi Kurikulum Merdeka dengan inovasi yang mendalam, yakni integrasi nilai-nilai “Kurikulum Berbasis Cinta” (KBC). Pendekatan unik ini menjadikan madrasah ini sebagai pelopor dalam menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya cerdas, tetapi juga penuh kasih sayang, sesuai dengan semangat Nahdlatul Ulama.
Kurikulum MA Ma’arif NU Kencong: Menyatukan Merdeka Belajar dan Moderasi Beragama
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), yang digagas oleh Kementerian Agama, berfungsi sebagai roh atau jiwa dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka di lingkungan madrasah. Di MA Ma’arif NU Kencong, KBC bukan sekadar konsep, melainkan filosofi yang diterjemahkan dalam enam dimensi esensial:
- Hubbullah (Cinta kepada Allah SWT): Ditanamkan melalui pendalaman ibadah, zikir, dan penguatan nilai-nilai ketuhanan yang termanifestasi dalam integritas dan kejujuran.
- Hubburrasul (Cinta kepada Rasulullah SAW): Diwujudkan melalui pembiasaan akhlak mulia dan peneladanan sifat-sifat kenabian.
- Hubbunafs (Cinta kepada Diri Sendiri): Mendorong siswa untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, mengembangkan potensi diri, serta memiliki kemandirian.
- Hubbunnaas (Cinta kepada Sesama): Pilar utama untuk menumbuhkan empati, toleransi, dan semangat ukhuwah (persaudaraan), yang sejalan dengan prinsip Moderasi Beragama ala NU.
- Hubbulbiah (Cinta kepada Lingkungan): Menanamkan kesadaran ekologis dan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam sebagai wujud ibadah.
- Hubbul Wathan wal Bilad (Cinta kepada Bangsa dan Negara): Menguatkan nasionalisme, penghormatan terhadap budaya lokal, serta tanggung jawab sosial sebagai warga negara.

MA Ma’arif NU Kencong membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka dapat dijalankan secara optimal dan bermakna. Dengan Kurikulum Berbasis Cinta, madrasah ini tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga mendidik hati dan nurani. Lulusannya dipersiapkan menjadi individu yang unggul dalam akademik dan keterampilan, sekaligus
Kelebihan MA Ma’arif NU Kencong
Penerapan Kurikulum Merdeka Berbasis Cinta ini memberikan sejumlah keunggulan kompetitif bagi MA Ma’arif NU Kencong:
1. Menghadirkan Pembelajaran Berkarakter Kuat
Berbeda dengan kurikulum lain yang mungkin hanya menyentuh aspek kognitif, pendekatan ini memastikan bahwa setiap mata pelajaran—bahkan di Program Plus Keterampilan sekalipun—diintegrasikan dengan nilai-nilai cinta. Siswa tidak hanya belajar merakit, mendesain, atau berdagang, tetapi juga melakukannya dengan etika kemanusiaan dan spiritualitas yang tinggi.
2. Menciptakan Ekosistem Madrasah yang Damai
Kurikulum Berbasis Cinta berperan sebagai benteng moral di era digital. Dengan fokus pada Hubbunnaas (cinta kepada sesama) dan Empathy, madrasah secara aktif berupaya mengurangi kasus perundungan (bullying) dan konflik. Lingkungan belajar menjadi tempat yang aman dan suportif, di mana perbedaan dihargai dan kolaborasi diutamakan.
3. Menguatkan Identitas Ke-NU-an
Konsep cinta ini sangat selaras dengan nilai-nilai Aswaja an-Nahdliyah, yaitu ajaran yang mengedepankan keseimbangan (tawazun), toleransi (tasamuh), dan moderasi. Melalui program ini, MA Ma’arif NU Kencong memastikan lulusannya tidak hanya cakap ilmu, tetapi juga memiliki sikap keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin dan berkomitmen pada persatuan bangsa.
4. Kesiapan Menyongsong “Indonesia Emas”
Dengan Kurikulum Merdeka, siswa dibekali dengan Profil Pelajar Pancasila yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin. Perpaduan ini melahirkan generasi yang kritis, mandiri, dan inovatif, namun tetap berakar pada nilai moral dan spiritual. Inilah fondasi kokoh yang dibutuhkan Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
MA Ma’arif NU Kencong membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka dapat dijalankan secara optimal dan bermakna. Dengan Kurikulum Berbasis Cinta, madrasah ini tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga mendidik hati dan nurani. Lulusannya dipersiapkan menjadi individu yang unggul dalam akademik dan keterampilan, sekaligus